Selasa, 02 Agustus 2022

Bagaimana Rasanya memiliki pendapatan 100 juta sebulan ???

Dalam Ilmu Law of attraction, ada prinsip menjadi dan merasakan sebelum betul-betul menjadi Fakta dan termanifestasi, berikut beberapa testimoni dari mereka yang sudah memiliki pendapatan 100 juta ++ per bulan, bagaimana rasanya menjadi

Testimoni 1

Beberapa testi adalah anonim, jadi kita perlu pakai logika juga untuk menyerapnya, karena anonim bisa jadi bukan berdasarkan fakta, boleh jadi halu...

Net income 150 jutaan (dari bisnis), umur 30++. Gross atau omset 300 jutaan selama setahun terakhir (masuknya kategori OKB, aslinya terlahir dari keluarga miskin). Saat dapet 100jt pertama saya agak norak tapi ga parah. Liat apa mau beli, coba ini itu, lama kelamaan makin banyak malah saya makin umpetin kapasitas keuangan. Ke mana-mana naek motor, mobil yang di pakai mobil bekas dan itu cuma dipake weekend. Makan warteg setiap hari, anak ke sekolah yg biayanya cuma 500rb sebulan, pembantu pun ga punya. Saya makin sadar, ternyata setelah orang tahu saya memiliki banyak uang, mereka ga tulus berteman. Dengan selalu pake baju lusuh dan naek motor, disana saya kalau ketemu orang langsung tau orang itu tulus sama saya atau kaga. Cuma beberapa orang doank yang tau saya berbisnis dan di kategorikan sukses. Sisanya dikira saya gitu-gitu aja gak jelas (ketemu orang yang gak tau kadang saya senyam-senyum sendiri).

Disaat saya punya money capacity, saya baru tau saya punya great power to choose. Dari teman, lifestyle, hingga saya bisa tahu cara orang pandang saya, bisa dikelabuhin semua (it feels good). Saya bisa memilih masuk ke high class dan disegenin orang jadi orang kaya, mau ke low class juga bisa masuk kalo naek motor bebek butut tanpa ada sok2an hormat palsu tapi ngomongin di belakang.

Indonesia jauh banget financial gap, Semakin banyak duit saya malah semakin takut. Takut semua orang berkedok palsu. Saya menikmati hidup sederhana tanpa tipu daya muslihat. Life's better with positive people around you.

Bagi yang bertanya saya kerja apaan, saya spesialis online marketing mostly bergerak di e-commerce, bermodalkan dengkul & otak. Kerjanya analisis bisnis orang & membesarkan bisnis dari segala aspek. Management, strategy, planning, dll. Setahun terakhir fokus ke bisnis sendiri karena ada modal hasil jual rumah karena cape bikin org kaya tambah kaya & mereka ga ada puasnya. Dari sana saya sadar balance is missing dari hidup. Uang asal cukup, stabil & punya kapasitas untuk memilih is more than enough. (Ini balik ke pilihan masing masing orang) Saya asal bisa pilih siang sore malem mau makan apa aja yang saya mau udah seneng berapapun harganya. Kalau situ pilih istri 3 mobil 3 dugem 3x sminggu juga hak anda. It's your money, nobody can tell you what to do with it.

Makin banyak duit masuk makin sakit kepala, drama, management issue, human resource issue, kompetisi, dll. Makin diatas angin makin kencang.

Semoga membantu..

Testimoni dua

Ada yang bertanya apa yang saya lakukan sekarang, sekarang saya lebih memilih untuk membantu meluruskan jalan hidup orang. Kebanyakan orang gagal atau susah karena terlalu fokus ke materi/uang tapi lupa memperbaiki diri. Hindarilah hal itu. Jangan berkerja karena uang. Berkerjalah demi pengalaman & perdalam ilmu untuk diri sendiri. Itu lah yang selalu saya tekankan ke sekeliling saya. Yes money is nice.. but without experience & knowledge uang tuh susah di kejar.

Dengan penuh ilmu dan pengalaman saya pun kaget uang datang ga pernah berhenti sampai sentuh di titik : ini uang sebanyak ini mau diapain? Ada yang bilang dibagi lah mas. Namun jika saya kasih  uang ke manusia yang tidak siap, yang terjadi saya menjerumuskan hidup dia alias jahat. 

Uang itu sumber masalah bagi kebanyakan orang. Makanya untuk masalah uang anda harus bisa cari sendiri biar tau maknanya. 

Kenapa? Mentalitas anda akan rusak jadi pengemis kalau dapet duit gampang. Ga mau kerja, maunya enak doang. Taunya pakai tapi gak bisa cari. Sudah banyak contohnya.

Prinsip saya di dunia tidak ada yang instan kecuali you born with a silver spoon atau kategori super hoki (in which i'm not). Saya judi selalu kalah, kerja selalu apes, dll. Yang saya lakukan hanya do my best perbaiki diri sendiri everyday. Focus on the process, not the end goal. Ibarat mau makan enak belajar menikmati proses memasaknya. Anda akan gagal terus karena bumbu yang salah, takaran tidak tepat atau kurang beberapa hal.

Ada yang minta berguru sama saya, saran saya dan sedikit bocoran: 

Tekatkan niat anda untuk memperbaiki diri. Pelajari skill baru entah itu berguna atau tidak untuk melatih ketajaman otak. Saya tidak berguru dengan siapapun, saya berguru dengan niat & ketekunan diri sendiri. Saya yakin anda pun bisa asal ada niat. 

Make mistakes (a lot of it) jangan takut salah. Dengan salah anda akan belajar & mencoba cara lain selama itu tujuannya positif. 

Bertanyalah. Orang yang bertanya itu mau pintar. Saya paling takut sama orang yang niat belajar (terbukti berkali-kali di dunia saya). Dulu saya kalau liat orang pintar, isi kepala saya cuma 1: "ah segitu doank bentaran jg bisa lewat". No.. no..., but it just a matter of time kalau dia berasa pintar. Be humble and learn from others. 

Tame your ego (super complicated, hard to understand, tapi itulah kunci utama kesuksesan). Semua manusia ada ego (bukan egois), berusahalah menjinakkannya. Dengan cara? Besarkan emphaty anda, sadar bahwa diatas langit ada langit, you're not the best or the smartest. Belajarlah banyak dari orang. Jangan pernah menilai orang dari materi, terkadang they know something you don't. 

Give a shit in whatever you do. Jangan beralasan ah gw kerja ama orang, ngapain do extra? Ah gaji kecil, tempat lain orang gaji gede lebih nyantai. Kerja sabtu masuk? Dibudakin!! Ini sebetulnya merusak mentalitas anda sendiri. Anda akan terus membuat alasan & menjadi habit & menjerumuskan nasib anda sendiri. Buat lah kebiasaan yang baik demi diri sendiri. 

Be a gentleman. Kalau salah say sorry & akui. Kalau tidak tau, jangan sok pinter bilang aja ga tau minta ajarin. Ga bisa bilang saya mau belajar dulu pasti bisa. Kalau anda benar & menang, don't be a cocky person just smile, be humble. 

Don't waste your time. Stop liatin hidup orang di instagram, stop liatin youtube video ga berguna, stop post foto / story di sosmed bukain sehari 10x liat siapa yang like. This is a toxic habit. Boleh aja sih kalau anda beneran kaya & memang bertujuan pamer.

Kunci sukses berbeda tiap orang. Ada yang dapet warisan, ada yang super lucky, ada yang dari trading, bisnis, kerja, nipu, korupsi dll. Poin diatas hanya menurut pengalaman saya saja dengan cara jujur, belajar & bekerja keras, silahkan cerna kalau menurut anda baik, buang yang tidak cocok. Tuhan punya mata, disaat anda siap, semua akan datang dengan sendirinya.

Orang bijak ajarin saya: yang penting hujan rintik-rintik tapi tiap hari dari pada hujan deras 1x 1tahun. Jangan mental kangtau alias duit besar baru mau gerak. Wah ada proyek nih potensi untung 50jt kerja 2 hari. Baru semangat…. Padahal itu proyek dapet 1x per th tapi anda jadi punya mind set: wong kerja 2 hari 50jt, masa gw kerja gaji 5jt doank? Mending gw kerja 2hari sisanya nyantai. 5x12bulan itu 60jt setahun loh lebih besar + dapet pengalaman + THR. Start small and grow from there.

Balik lagi saya tidak berniat menggurui, hanya niat berbagi. Saya punya kelemahan, masi muda & tidak tau semua hal, hanya ingin membantu. (jika anda berfikir saya menggurui, ego anda sangatlah luar biasa, coba kendalikan itu).

Salam hangat.

Testimoni tiga

Saya dan suami sama-sama kerja, penghasilan kami dalam sebulan sekitar 300 juta bersih sudah dipotong pajak. Kami sama-sama profesional masih muda, bukan kerja di perusahaan orang tua atau semacamnya.

Bagaimana rasanya? Jujur, biasa saja. Kami betul-betul ambisius dalam hal menabung. Pokoknya 30% gaji langsung masuk tabungan. Kami anggap uang itu tidak ada, jadi budgeting di sisanya saja.

Kami tidak pernah merasa kaya, walaupun kami sering menertawakan teman yang gayanya selangit tapi kami yakin gaji mereka di bawah kami atau bahkan masih minta orang tua. Hehe.

Untuk kami, uang bukan untuk dipamerkan, tapi untuk dinikmati dan untuk membuat hidup lebih mudah (kalau butuh apapun, tinggal bayar). Saya jarang membeli barang-barang branded atau apapun yang sifatnya untuk pamer. Kami lebih banyak menghabiskan uang untuk liburan yang nyaman atau makan enak.

Kami beruntung karena orang tua kami juga berada, jadi kami tidak berlaku seperti OKB dan sudah terbiasa dengan uang. Tidak merasa butuh membuktikan diri ke siapa-siapa, apalagi di sosial media.

Yang tahu gaji kami berapa? Hanya kami berdua dan tempat kami kerja. Orang tua, anak-anak, keluarga dekat tidak ada yang tahu persisnya. Teman-teman saya tidak akan tahu penghasilan saya dan suami berapa. Paling banter mereka hanya tahu hidup kami nyaman.

Intinya buat kami, tujuan punya uang adalah supaya tidak perlu memikirkan uang.

Kami tahu kami sangat beruntung. Oleh karenanya, kami berusaha untuk banyak membantu orang lain yang membutuhkan.

Untuk yang tidak percaya atau berkomentar miring, ya monggo saja. Seperti yang saya bilang, saya tidak butuh pengakuan siapa-siapa ;-)

Testimoni empat

Semua yang merasa BIASA SAJA. Memiliki pendapatan 100 juta perbulan, menurut saya itu sama saja dengan sombong cuma dengan gaya baru.

Walaupun gaji saya gak sampe 100 juta(dibawah itu sedikit), dengan ijasah yang gak sampe S1, ya jujur saya merasa; LUAR BIASA LAH! Gila kali, penghasillan segitu masih dibilang "biasa aja".

Gak semua orang bahkan sudah S2 sekalipun mendapatkan privilege yang sama. Banyak orang jauh dibawah itu gajinya, bahkan UMR saja gak nyampe. Justru kita-kita yang punya privilege ini harusnya memberikan gambaran yang realistis dan apa hal yang harus dilakukan semestinya jika orang berada di posisi itu. Sekaligus memotivasi orang agar bisa mendapatkan penghasilan yang layak karena itu tidak "BIASA AJA".

Sekali lagi teman-teman; ini luar biasa. Bukan untuk sombong, tapi kalian juga harus berada di posisi ini sekalipun kalian bukan orang yang boros.

 

Oke, lanjut dengan strategi dan rules yang saya pakai dengan penghasilan segitu.

  1. Saya gak boleh punya hutang/kredit lebih dari 30% gaji saya. Ya saya gak alim-alim banget lah untuk menghindari riba dan lain-lain. Tapi saat ini saya cuma punya hutang kredit mobil aja, dan itu cuma 7juta perbulan.
  2. 20% gaji saya ditabung untuk keperluan hukum; seperti bayar pengacara, in case punya kasus apa, ya saya butuh uang itu untuk menjaga diri saya dari jeratan hukum. Karena kita gak pernah tau, hal apa yang menimpa kita suatu saat.
  3. 10% nya untuk foya-foya, entah itu pergi ngedate, belanja, ngasih tip, intinya duit yang gak ada agenda nya ya 10% aja.
  4. Sisa nya ditabung dan sedekah pas idul fitri dan idul adha aja. Saya nabung di reksadana (walaupun sekarang lagi inflasi per 5 Juli 2022 turun sampe 5%), di emas dan duit cash di bank.

Saya pribadi, senang jika banyak orang yang bisa mendapatkan penghasilan selevel ini di Indonesia. Mendorong orang-orang untuk mau mengejar level ekonomi yang lebih baik dan lebih baik lagi. Otomatis PDB per kapita kita naik, jual-beli industri lokal naik, maka naik pula lah harkat dan martabat kita orang Indonesia di mata Internasional.

Tujuan awal saya memperbanyak uang untuk mendapatkan; Kebebasan Berpendapat, Kebebasan Membantu Orang Lain, dan Kebebasan Untuk Memilih. Saya pribadi sadar betul, di jaman sekarang hal itu gak akan bisa kita dapatkan kalau bukan dengan UANG.

Hidup memang bukan untuk KAYA, tapi SEJAHTERA itu perlu. Memang bukan untuk kalian pribadi, tapi untuk orang disekitar kalian yang secara gak sadar sudah terbantu dengan uang kalian.


Testimoni Lima

Usia saya 26 tahun. Gaji bersih saya 250 jt/bulan. Dan jika ditanya gimana rasanya berpenghasilan segitu? Ya gimana ya, susah jelasinnya. Jawab biasa aja kok kayak saya banyak uang. Tapi jawab luar biasa kok rasanya sombong banget jadi orang.

Saya tinggal di perumahan, bareng dua orang tua saya-di rumah saya tapi. Rumah saya 2 lantai. Saya punya satu mobil, itupun saya belinya bekas. Pembantu? Ada sih, tapi kalo saya butuh aja panggilnya. Karena alhamdulillah saya dan ibu masih bisa handle.

Saat kumpul bareng beberapa temen yg beda kota-saya pindahan dari kota kecil-mereka sering memandang rendah saya. Ya gimana gak ngerendahin, saat mereka tumpangannya mobil mewah keluaran terbaru, saya cuman naik grab karena males nyetir. Saat mereka pada pakek gamis-gamis cetar, saya masih santuy dengan gamis seharga paling banter yah, 500k. Yah gitu, entah karena emang muka saya kere atau gimana, yang jelas mereka gak bakal percaya saya kaya, dan saya juga gak perlu membuktikan ke mereka isi rekening saya, gak penting banget.

Prinsip saya itu simple sih, harta itu tidak dibawa mati. Jadi, berapapun penghasilan saya, orang lain gak perlu tau. Terserah mereka mau bilang kere atau apapun itu. Tapi emang gak peduli aja sih. Dan kehidupan saya juga gak berubah kok dari dulu. Saya tetep suka makan di warung pinggir jalan, masih suka belanja di pasar sama ibu buat refreshing. Kalau jalan-jalan ke luar negeri? Yah pernah lah sesekali, tapi ya itu, saya aja gak bilang, paling kalo ditanya liburan kemana, paling ya saya jawab goleran dikasur, hehe.

Dari awal masuk kerja dan dapet gaji, ibu saya selalu mewanti-wanti untuk gak sombong, rejekinya gak barokah nanti. Bahkan sampai saat ini, saya juga gak punya instagram, gak penting sih, nanti jiwa sombongnya mulai muncul. Kerjaan saya cuma main quora, twitter, dan WA. Saya udah muak mau pamer gaji. Dulu, bude saya sempat tahu kisaran gaji saya yang lumayan, dan dengan sinisnya dia berkelakar "cewek gaji gede itu laki semua pada minggir, gak sanggup udah. Pasti semua mikir dua kali buat deketin, pasti malu karena kalah gaji sama istri" Dan detik itu juga saya pingin tenggelamkan bude saya, eh gak, saya gak mau lagi cerita pekerjaan saya.

Jadi pesan saya, bergaji tinggi itu gak mesti semua masalah terselesaikan. Apalagi buat wanita single macam saya, uhh mulut sodara udah gak karuan. Dan saya jadi paham satu hal, uang bukan standar kebahagiaan.

Salam hangat dari saya^_^

Testimoni enam

Kalau sekedar gaji, nilai 100 jt-an lebih per bulan tak ada beda dengan seseorang karyawan single yang bergaji 10 jt per bulan. Persamaannya? Kalau masih berupa sekedar gaji, uang tersebut akan cenderung habis di akhir bulan.

Itu semua sekedar permainan angka.

Sebagai gambarannya, saya akan contohkan untuk pengeluaran rutin istri saya.

Dia memiliki 5 orang yang harus dia gaji di rumah kami yang terdiri dari 2 pembantu, satu tukang kebun, dan 2 sopir. Untuk menggaji mereka saja istri saya sudah harus mengeluarkan uang 15 jutaan rupiah per bulan.

Untuk biaya transportasi, kami memakai 3 mobil yang sialnya hampir semua ber-cc besar (dua mobil ber-cc 3000 ribuan dan satu 2500 cc). Ada satu mobil dengan cc kecil yang digunakan untuk keperluan yang tak begitu penting. Anda bisa bayangkan, di Jakarta mobil dengan CC 3000 setidaknya perlu diisi full tank setiap tiga hari dengan menggunakan bensin pertamax. Sebuah biaya yang tiap hari bisa membuat mata melotot tiap melihat pergerakan meter di pom bensin.

Estimasi saya untuk sekedar bensin ditambah dengan biaya jalan tol dan tiket parkir bisa menghabiskan MINIMUM 15 jutaan rupiah, dan itu belum termasuk biaya maintenance mobil yang kadang bisa membuat nafas terasa tersedak, karena untuk biaya bengkel untuk kasus tertentu tak jarang bisa di atas 10 jt-an rupiah.

Anak saya bersekolah di sebuah sekolah swasta yang uang masuknya berada di angka sekitaran 100 jutaan rupiah. Jadi anda bisa bayangkan uang SPP bulanannya. Untuk hal ini terus terang saya kurang tahu detail karena istri saya yang memanage biaya untuk dua anak gadis kami. Tetapi yang pasti tak akan kurang dari angka 10 juta untuk mereka berdua. Ini baru uang SPP saja. Belum lagi biaya-biaya lain yang kadang timbul saat mereka harus mengerjakan tugas-tugas yang memakan biaya lain. Sebagai contoh, anak saya yang bungsu sekitar bulan Februari dijadwalkan mewakili sekolahnya untuk mengikuti sebuah lomba di Singapura. Tentu saja kami perlu membuat budget tambahan untuk hal tersebut.

Jumlah pengeluaran uang di atas akan terus bertambah jika ditambahkan dengan kebutuhan primer lain seperti konsumsi, energi (listrik PLN), telekomunikasi dan lain sebagainya yang sepertinya terus bertambah tiap bulannya. Sekedar bayangan saja, untuk rumah kami yang terhitung kecil ke sedang, biaya listrik sudah hampir mencapai 5 jt-an tiap bulannya. Tak terbayang berapa pengeluaran untuk mereka yang tinggal di rumah mewah.

Salah satu komponen biaya yang terbesar adalah biaya entertainment yang termasuk biaya untuk makan di luar rumah dan sesekali berjalan-jalan ke luar kota.

Jadi untuk standar di Jakarta, gambaran biaya di atas hanya masuk di level kelas menengah saja. Ketika angka 100 jt-an hanya bisa digunakan untuk menutupi pengeluaran rutin tiap bulan. Sekedar meng-cover overhead cost.

Kesimpulan saya, gaji 100 jt-an sebetulnya tak jauh berbeda dengan gaji karyawan single di level 10 jt-an. Semuanya akan cenderung habis di akhir bulan, dengan (mungkin) menyisihkan uang sekedarnya untuk bisa ditabung. Karena esensi overheadnya sebetulnya sama, terdiri dari fixed cost (makan, telekomunikasi, transportasi, akomodasi dll) dan variable cost (entertainment, kesehatan dll), hanya di varian bentuk yang berbeda.

Semakin tinggi pendapatan, biasanya gaya hidup pun berubah.

Jadi besaran angka gaji adalah sekedar ilusi menurut saya.

Testimoni Tujuh

Perubahan pendapatan dan pengeluaran yang saya alami

Gaji 3xx

  1. 2011 saya masih ikut orang gaji UMR lah 3xx
  2. Istri 1, anak 1
  3. Bisa beri orang tua dll dsb
  4. Cukup2 saja gaji tersebut
  5. Rumah sendiri, ga ada mobil

Gaji 100xx

  1. 2012 sampai sekarang, usaha digital marketing dan SEO
  2. Istri 1 anak 2
  3. Tetep ga ada mobil

Jadi….

  • Mau duit banyak atau tidak, sebenarnya sama saja.
  • Kalau duit banyak kadang2 yang biasanya ngasih sedikit, ya dibanyakin.
  • Tapi kadang2 saya suka agak gugup kalau ga pegang cash, insecure gitu lah.
  • Masalah mobil, saya memang tidak suka nyetir mobil, jadi pakai taksi online sudah lebih dari cukup untuk kegiatan sehari2.

Kesimpulan buat saya sendiri adalah…

  • Mau 100 juta or 3 juta, selama itu masih bermanfaat bagi orang lain, itu akan lebih berguna daripada kita makan sendiri.
  • Saya 37 tahun sekarang, mau cari 200jt – 500jt pun bisa, tapi yakin uang itu bakal saya makan semua? Tidak kan? Umur manusia juga siapa yang tahu yakan?
  • Nah daripada saya numpuk aset di dunia aja, nah saya ga bego dong, saya belikan aset untuk akherat aja, sumbang sana sini untuk amal / anak yatim.
  • Masalah orang lain mo ngomong apa juga bego aja i dont Fxxxing care.
  • Yang peting dapat uang banyak, aset di dunia cukup, aset buat akherat juga saving.
  • Semoga membantu

 

Testimoni Delapan

Saat ini average penghasilan saya 200–300 juta /bulan.Rasanya happy ya disaat umur masih 3x tahun sudah bisa mendapatkan penghasilan tsb.

kami hidup sederhana hanya ada 1 mobil dirumah.. sebab sehari2 saya lebih suka taxi online dan istri menggunakan mobil tersebut.

Enakya dengan penghasilan tersebut, bisa membeli apapun cash dan bisa traveling ke mancanegara.

kami hidup sederhana dan memang tidak mau hidup boros. ada satu hal yg menarik karena kebiasaan hidup sederhana, teman-teman saya kaget saat saya sekarang mau pindah ke rumah yg lebih besar seharga 2 digit M dan pembayaran cash tanpa jual rumah yang sekarang ditempati :)

soalnya kalau ada pertemuan kami keliatan biasa saja, saya melarang istri saya beli tas mahal eg. LV atau hermes walau dia merengek2.. paling mahal saya perbolehkan balenciaga atau MCM , itu saja saat tertentu boleh pakai.

Jam tangan saya dan istri rata2 pakai smart watch merek S walaupun saat berlibur ke swiss kami beli merek R di toko bucherer.

kami lebih suka spend duit ke investasi eg. ruko, rumah, sohot,apartemen,saham.. dan hanya sedikit dari teman kami yg tau investasi kami. Kalo ada pertemuan kami masih sering dipandang sepele oleh orang 😁, ga apa-apa deh daripada bergaya borju nanti orang deketin buat cari utangan.

Oh iya jangan lupa berbagi dengan sesama agar berkat yg Tuhan berikan juga bisa dirasakan orang lain. saat ini kami rutin menyumbang ke 2 panti asuhan anak yatim tiap bulan.

Well, for sure kamu harus membayar pajak penghasilan (PPh 21) 30% dari gross salary ke pemerintah setiap bulannya disebabkan UU pajak penghasilan (PPh 21) yg bersifat progresif yg dimana kalau pendapatan mu lebih dari 500 jt/tahun (41.6 jt /bulan) kamu berada di golongan pajak (PPh 21) 30%.

So, dari 100 juta tadi, 30 juta nya masuk ke kas negara. Dalam setahun, kamu menyumbang sebanyak 360 jt ke negara. Dengan uang segitu, kamu bisa beli rumah but instead kamu menyumbang ke negara, syukur-syukur dimanfaatkan dengan baik & benar oleh negara, yg bikin kesel kan uang tadi masuk ke rekening koruptor.

Kemudian, kamu tersisa dengan 70 juta untuk membiayai kebutuhan hidup dan biaya-biaya lainnya. Sampai disini, semua tergantung gaya hidup. Apabila gaya hidupmu sederhana, then you’ll be fine.

Lain hal kalau penghasilan 100 jt itu berasal dari dividen yg kamu dapatkan dari perusahaan publik yg terdaftar di bursa efek Indonesia. Pendapatan 100 jt tadi hanya dikenakan pajak dividen sebesar 10%. Namun biasanya dividen hanya di bagi 1–2x per tahun. But still, kamu membayar pajak jauh lebih rendah ketimbang menerima pendapatan (gaji) 100 jt/bulan (1.2 M/tahun).

Pada akhirnya, yg paling penting adalah berapa dari penghasilan mu yg bisa di tahan. Karena percuma saja jika penghasilan mu 100 jt, dan pengeluaranmu juga 100 jt per bulan. You're still broke.

Testimoni sembilan

Penghasilan kotor kurang lebih segini. Belum dipotong pajak, modal dan lain-lain.

213 juta sekian. Bersihnya tidak sebesar yang anda bayangkan. Namun Alhamdulillah sangat cukup untuk saya pria lajang berusia 27 tahun yang tinggal sendiri di daerah dengan umk 2 jutaan.

Usaha yang sedang saya geluti adalah FnB atau kuliner. Rasanya punya penghasilan segitu ya nano-nano, manis asem asin. Ada senangnya, ada pusingnya, ada demand dan tanggung jawab yang berat. Saking mumetnya ndas ini, awal-awal merintis sempat langganan seminggu sekali ke psikolog. Sekarang sudah enggak karena gak berani naik tingkat ke obat. Jadinya ya dijalani dan disyukuri saja. Hehe

Tips untuk memulai usaha ya lakukan yang terbaik, berikan yang terbaik, menjaga mutu terbaik dan jangan terlalu banyak berharap. Jalani saja dengan ikhlas. Sedikit atau banyaknya harta yang anda miliki tidak menjamin kebahagiaan.

Saya sendiri misalnya. Saya punya rumah, punya tanah, punya sawah, punya mobil, punya motor, punya keluarga yang mencintai dan mensupport saya. Namun begitu rasanya masih jauh dari kata bahagia. Bukan karena saya merasa kurang dengan apa yang saya miliki tapi karena saya sering merasa hampa. Meski dikelilingi orang yang saya cintai dan mencintai saya, saya sering merasa sendiri dan kesepian.

Kemudian tips selanjutnya adalah jika usaha anda mulai berkembang, miliki banyak teman pegawai dirjen pajak atau konsultan pajak dan pengacara. Sering-sering traktir makan dan jalan-jalan biar makin akrab. Mereka akan sangat membantu saat anda berurusan dengan pajak dan hukum.

Best regards.

Testimoni sepuluh

Bukan bermaksud mematahkan semangat, tapi modal sangatlah penting. Modal dari segi finansial, modal perencanaan, modal waktu.

Saya buka usaha dengan sewa ruko di pusat kota yang memang ramai sekali. Sewanya pertahun 38 juta. Itu belum termasuk dekorasi, renovasi, dan perabot penunjang usaha yang jumlahnya lebih besar dari biaya sewanya.

Jika anda terkendala modal, mungkin coba dulu usaha dengan modal seadanya namun dikerjakan secara maksimal dan penuh dedikasi. Prinsipnya adalah jika makanan/minuman itu terlalu mudah dikerjakan, maka itu juga akan terlalu mudah untuk ditiru. Jadi jangan kepincut usaha kekinian seperti coffee shop, burger murah, pizza murah, dll yang menurut saya cenderung tidak bagus untuk jangka panjang.

Tidak perlu juga berambisi untuk terlalu visioner dengan menciptakan suatu trend makanan baru. Pengenalan produk itu butuh waktu lama yang mana akan memungkinkan anda keluar modal lebih untuk analisa pasar dan marketing. Jadi mulailah dari makanan yang sudah melekat di lidah masyarakat kita saja.

Jangan mentarget kawula muda/remaja. Selain karena mayoritas ga punya duit, mereka cenderung senang mencoba hal baru atau ikut-ikutan trend. Jadi kemungkinan besar tidak akan jadi loyal customer. Menurut saya target pasar terbaik adalah emak-emak.

Emak-emak ini kan sering ngumpul sama gengnya. Kalau sudah ngumpul pasti terjadi pertukaran info berkecepatan tinggi. Nah kalau mereka cocok dengan jualan anda, besar kemungkinan akan direkomendasikan. Emak-emak ini biasanya juga gampang penasaran buat coba. Jadi diajaklah suaminya buat nganter dan anak-anaknya buat ikut meramaikan. Selanjutnya ya tinggal mengulangi polanya dengan geng-geng yang lain.

Disitulah pentingnya menjaga kualitas rasa dan pelayanan. Marketing yang bagus tanpa diiringi produk anda yang kualitasnya terbaik di pasaran akan jadi percuma. Gunakan bahan baku terbaik, diolah dengan cara yang baik, dipasarkan dengan cara yang baik.

Tidak perlu mentarget profit margin sampai >50% dulu. Fokus pada peningkatan trafic penjualan, membangun reputasi dan kepercayaan publik.

Anda tahu Frank Lucas? Dia bandar narkoba yang kisah hidupnya dijadikan film berjudul American Gangster. Dia menjual produk dengan kualitas 2 kali lebih baik di pasaran namun dengan harga separuh dari harga pasaran sehingga tidak butuh lama baginya untuk menjadi market leader.

Jangan salah tangkap ya? Saya tidak merekomendasikan anda berjualan narkoba. Hanya contoh filosofi usaha saja.

Saya sendiri bukan pengusaha yang sudah berpengalaman. Saya juga baru memulai. Saya beruntung punya kakak sekaligus mentor dan partner kerja yang banyak menolong dan mengajari saya.

Beliau dan istri sudah lebih dulu terjun di bidang ini dan lebih dulu berhasil. Nama mereka cukup terkenal di daerah saya sehingga sangat mendongkrak penjualan usaha yg saya jalani. Tanpa bantuan mereka, saya mungkin tidak berada di posisi saya saat ini.

Testimoni Sebelas

Apakah penghasilan besar, saya bisa bermalas-malasan, nggak juga lah, Lalu bagaimana rutinitas yang saya jalani, Biasa aja seperti orang-orang, kebetulan saya punya dua usaha, yaitu penggilingan bakso dan pabrik batako.

Tetap bangun pagi jam 5 seperti biasanya ke pasar buka  penggilingan bakso, memantau karyawan, melayani pembeli yg bejibun yg kebanyakan bapak-bapak, dan kudu bersabar dengan keruwetan yg ada.

Jam 10 balik ke rumah bersih-bersih mandi, sarapan, lalu ngurus permintaan batako serta ngatur pengiriman ke alamat tujuan yg rata-rata untuk pembangunan villa atau resort.

Rutinitas dari hari senin hingga minggu tanpa ada hari libur kecuali hari raya Nyepi.

Jika melihat sisi nominal yg begitu besar mungkin akan cepat besar kepala, akhirnya akan menggampangkan sesuatu. Akan sering terlintas, "ah nanti aja ke pasar agak siangan. Ah, besok aja rekapan harian. Ah nanti ah…"

Menunda hal kecil akan menunda rejeki yg ada didepan mata. Menjadikan keseharian tidak fokus dan tidak ada semangat mencapai target yang diinginkan.

Penghasilan naik gaya hidup naik??

Tidak… Masih tetap suka masakan rumah. Makan di warung favorit tanpa merasa malu. Ga punya mobil, yang ada truk engkel. Membiayai adik kuliah.

Ngemall ya sesekali menghilangkan kepenatan. Belanja baju dan sepatu jika ada diskon menarik, hehehehe…

Berpenampilan sederhana agar dijauhkan dari godaan teman-teman yg sok dekat sok akrab yg niatnya hanya untuk minjam duit yg ga jelas kapan bayarnya.

Saat kamu sukses, saat itulah kamu dihargai oleh temanmu. Saat itulah banyak yg mendekat. Jalin hubungan yg baik dg saudara karena disaat susah hanya saudara yg peduli bukan teman.

0 comments:

Posting Komentar