Tema-tema tentang kekayaan dan rezeki banyak diangkat di media sosial saat ini, bahkan sering dengan clickbait judul yang sim salabin akrakadabra, serba instan, bangun ferguso..., di dunia nyata bahkan sulapan pun tidak instan, perlu persiapan dan latihan.
Ketika saya mulai memperkenalkan dua ilmu legendaris yaitu The Science of getting rich dan The Master Key System, banyak yang salah persepsi bahwa kedua ilmu ini adalah cara mudah untuk menjadi kaya, Anda salah temanku, Ilmu ini adalah cara ilmiah untuk menjadi kaya, Saking ilmiahnya sehingga ada jaminan sebagaimana ilmu eksak lainnya. Hasilnya adalah PASTI sebagaimana 2 x 2 = 4, begitu pun 2 + 2 hasilnya tetap 4.
Sebagai bangsa yang memiliki demografi di wilayah timur yang identik dengan klenik, takhayul dan spiritual, maka ilmu-ilmu yang mengajarkan cara-cara tanpa ikhtiar sebab akibat, menjadi konsumsi yang sangat dinikmati, saya ijazahkan wirid ini, sholawat ini, dijamin kaya.
Atau praktek-praktek spiritual lainnya, Uang balik, yang katanya setiap dibelanjakan akan balik lagi.
Kedua ilmu yang saya ajarkan bukanlah ilmu aneh-aneh atau takhayul dan DIJAMIN tidak bertentangan dengan AJARAN AGAMA manapun malah akan semakin memperkuat keyakinan kepada ALLOH SWT.
Keilmuan-keilmuan tentang kekayaan dari berbagai sumber baik itu timur maupun barat, penelitian-penelitian, kami kumpulkan dalam satu E-book yang mengupas tuntas tentang rezeki dan kekayaan, Buku TERAPI KESADARAN ini sangat tepat untuk mereka yang merasa hidupnya masih gitu-gitu aja, kayak hamster yang berlari dalam roda.
E-book TERAPI kesadaran akan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan Anda, mana yang lebih dominan ikhtiar atau do'a, visualisasi atau tindakan nyata?
Berlatih mengontrol pikiran, bervisualisasi, membentuk gambaran mental, mempertahankan keyakinan dan rasa syukur akan mengundang semua rezeki dan kekayaan kepada kita, adapun tindakan adalah upaya untuk menerimanya.
Banyak yang fokus ke ikhtiar hanya menyiapkan diri bahwa siap menerima, namun tidak ada yang diundang, siap menerima tamu namun tidak mengundang tamu. Meski dapat tapi hasilnya tidak maksimal.
Ada juga yang mengundang sebanyak-banyaknya tamu, namun tidak menyiapkan diri untuk menerimanya.
Anggap kita promo usaha rumah makan, kita undang banyak orang dengan iklan dan promo besar-besaran, namun di saat orang datang kita malah menutup toko kita.
E-book TERAPI KESADARAN mengajarkan secara detail bagaimana memadukan antara PIKIRAN, mental, RASA, dan fisikal manusia dalam satu upaya dan ikhtiar ENTITAS tunggal yang tidak lebih unggul satu dengan lainnya.
Selain diajarkan melatih spiritual kita agar dengan mudah bisa memasuki berbagai frekuensi sesuai kebutuhan frekuensi Alpha, Beta, atau Theta.
Anda juga akan dikenalkan bagaimana teknisnya upaya fisikal, seperti sales, marketing, SEO, Landing page, bangun portofolio, merapikan laporan keuangan, dll.
Urusan teknis sangat gampang karena ada acuan pastinya, yang penting mengikuti dan mentaati S.O.P nya saja.
Yang paling sulit adalah melatih dan membiasakan berkomunikasi dengan sumber kekayaan, pikiran universal, kanzan makhfiyya, semua itu perlu pelatihan dan disiplin yang konsisten.
Membentuk gambaran mental, menjadi sebelum melakukan.
Anda bisa mempraktekkannya disesuaikan dengan kondisi mental dan situasi lingkungan masing-masing.
Beberapa di antaranya mulai dari hal-hal kecil kemudian meningkatkannya sedikit demi sedikit hingga ke tujuan yang sangat besar dan dianggap paling mustahil, selama dalam koridor jangkauan sulthon manusia.
Kisah sederhana satu.
Dalam buku The Science of getting rich dicontohkan seorang pemuda miskin yang tinggal di kontrakan sempit, Dia mulai mengamalkan kelimuan Terapi kesadaran, dengan kesadaran pertama, "saya perlu karpet warna biru dan penghangat ruangan untuk musim dingin", setelah hal kecil tersebut tercapai, pemuda itu mulai menaikkan sedikit demi sedikit gambaran mentalnya hingga akhirnya bisa memiliki rumah sendiri.
Untuk pemesanan E-book terapi kesadaran, bisa menghubungi whatsapp:
0857 8896 5376
Harga 75 rb, terdiri dari 5 modul.
1 E-book dipecah menjadi 5 modul terpisah yang dibagikan secara bertahap, sehingga memberikan kesempatan bagi pembacanya untuk praktek sebelum melanjutkan membaca modul berikutnya.
Beberapa contoh kecil dari kehidupan sehari-hari bagaimana menerapkan kesadaran cukup efektif, bahkan sebelum Anda mengenal buku TERAPI KESADARAN, tentunya untuk hasil lebih besar Anda perlu meningkatkan pengetahuan dan skill dengan belajar TERAPI KESADARAN.
Kisah sederhana dua.
Sudah 2 minggu ini, saya cukup dipusingkan dengan masalah air, di saat yang lain mendapatkan pasokan normal, terkadang bak mandi tempat saya kering kerontang.
Sumber air yang kami miliki sama, pompa yang sama, namun mengapa yang lain terisi normal punya saya saja yang tidak.
Apa yang kemudian harus saya lakukan, berdo'a kemudian memasrahkannya pada Alloh, atau wirid DAN SHOLAWAT NARIK REZEKI.
BERSEDEKAH ?
Pasti beberapa pembaca ada yang tertawa, masa urusan air gak ngalir do'a sih ? terus urusan apa yang pantas bagi kita untuk memanjatkan do'a, urusan apa?
Manusia paling benci dengan hal yang tidak bisa dikontrol, hal yang tidak diketahui dan posisi kebingungan harus ngapain, bagi sebagian orang, urusan air, pipa dan pompa adalah makanan sehari-hari sehingga ada diwilayah pengetahuan dan kontrolnya, ngapain berdo'a ?
Memang pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual, namun karena spiritnya kemudian ditiupkan dalam jasad, maka manusia tidak bisa melepaskan diri dari hukum-hukum jasad, hukum kausalitas (sebab akibat), hukum universal, hukum ketetapan Alloh (sunatulloh yang telah melekat pada segala sesuatu).
Bersahabat dan harmonis dengan hukum-hukum tersebut adalah kunci keberhasilan di dunia material, dunia fisikal, dunia jasad, hukum fiqih menilai dari yang nampak-nampak.
Memantaskan diri dengan Standard operating procedure dari segala sesuatu.
Pelajari kenapa terjadi satu masalah, kenapa air ke tempat saya seret ?
Nomor 1 menunjukkan pipa sumber air, nomor 2 menunjukkan arah air masuk, nomor 3 menunjukkan bahwa air akan cenderung turun ke bawah karena gaya gravitasi, nomor 4 saluran ke tempat lain, disitu ada valve yang bisa kita tutup, nomor 5 arah pipa ke tempat saya.
Jelas bahwa posisi pipa nomor 5 kurang menguntungkan karena posisnya lebih tinggi dari sumber air, secara hukum kausalitas sumber air akan lebih condong turun ke bawah dulu mengisi pipa nomor 3 dan 4, di pipa nomor 4 ada valve yang bisa kita tutup, jika hal itu dilakukan maka akses air ke pipa 4 terhenti, tapi belum tentu juga akan mengisi pipa nomor 5 karena dari sumber air itu terpecah lagi bukan hanya kepipa nomor 2 saja, sumber air itu terpecah jadi dua, anggap pipa nomor 2 ada di wilayah timur, maka pipa nomor 1 tersebut terpecah menjadi dua selain ke timur dia juga ke barat dan mengisi 5 rumah.
Timur 5 rumah, barat 5 rumah, alhasil posisi tidak menguntungkan membuat tempat saya selalu yang terisi paling akhir kalau 9 rumah sudah penuh stock airnya.
Satu-satunya jalan adalah merubah posisi pipa dan ini tentu perlu bantuan tukang.
Kemudian saya coba cara lain dengan membentuk gambaran mental, gambaran mental tentang kelimpahan, dan selalu ada persediaan untuk semua orang, biasanya saya bersabar dan hanya menunggu rumah lain penuh dulu, namun tidak untuk kali ini, saya ingin mempraktekkan ilmu yang baru saja saya pelajari, saya membentuk gambaran mental yang detail, bagaimana air tersebut mengalir deras ke tempat saya, saya memanfaatkan dengan baik kelimpahan air tersebut untuk berbagai keperluan setelah selesai saya isi semua bak penampungan dan beberapa tempat seperti ember dan penampungan dari plastik yang sangat besar.
Itu gambaran mental, selanjutnya melakukan tindakan efektif, yaitu bertindak dengan memaksimalkan apa yang bisa saya kendalikan dan kontrol, daripada menunggu saya langsung menuju sumber air, dan membawa banyak ember.
Tetangga mulai keheranan, "kenapa pak, pompanya jalan kan, apa gak nyampe ke tempat bapak?" setelah saya menceritakan kondisinya, akhirnya tetangga semua ngalah dengan menutup kran mereka, baru setelah tempat saya terisi, mereka mulai membuka kran mereka.
Tetangga yang tergerak membantu memudahkan urusan kita adalah individu yang merupakan bagian dari pikiran universal, saat kita memberikan gagasan dan gambaran mental ke pikiran universal, maka pikiran universal menerima undangan kita, setelah undangan diterima kita siapkan diri untuk menjamu dan menerima secara penuh kesiapan kedatangannya.
Dengan melakukan tindakan efektif.
Tindakan efektif adalah bertindak semaksimal kemampuan yang mampu kita kontrol dan upayakan disertai dengan gambaran mental dan klaim rasa sudah terjadi dan yakin terjadi.
Kisah sederhana tiga, mengubah servo gagal pergi kondangan.
Saya memiliki satu servo yang terus menerus teralami adalah gagal kondangan, aneh, lucu, tapi nyata, setiap kali ada undangan ada saja faktor penggagalnya, seperti tiba-tiba ada perintah keluar kota, atau ada masalah yang lebih urgent untuk diselesaikan.
Ketika dalam buku Terapi Kesadaran disarankan untuk memulai dari hal kecil, saya langsung suka dengan pernyataan ini, dan langsung mengarahkan gambaran mental saya ke UNDANGAN pernikahan salah satu anak buah kesayangan saya yang akan menikah dua hari lagi.
H-1 saya membeli amplop, kemudian mengisinya dan memasukkannya ke dompet, Hari H, saya berpakaian sangat rapi bukan pakaian kerja tapi pakaian untuk kondangan, kemudian saya japri orang-orang yang memiliki kendaraan dan mengajak untuk berangkat undangan sama-sama, hari ini hari jum'at, Pak Indro membalas japrian saya, " Ok pa, entar kita berangkat selesai sholat jum'at yah."
"siap, balas saya". Selesai sholat jum'at saya langsung ke tempat parkiran mobil, yang saya dapati ternyata mobil pak Indro sudah tidak ada.
Saya japri, " di mana pa ?", Pak Indro menjawab " Aduh maaf pa, tadi banyak yang ikut, jadi mobilnya penuh."
Akhirnya, saya kembali gagal berangkat, saya kembali menguatkan gambaran mental, dan japri beberapa anak buah untuk mengantar saya ke undangan, beberapa orang membalas dengan balasan yang sama, " ok pa, entar sore yah dijemput pakai sepeda motor."
Ketika sore tiba, saya dapat japrian. "Pa , maaf gak bis jemput, hujan deras, saya pun gak jadi kondangan, entar aja salam tempel."
AKhirnya saya pun sholat maghrib, dan pasrah, " yah sudah Alloh tahu yang terbaik", yang penting ikhtiar sudah maksimum.
Tiba-tiba pintu rumah diketuk, "Assalammuallaikkum..., pak.., pak...".
Saya pun membuka pintu, ternyata pak Indro, " Ayo pak kita ke undangan, saya kepikiran terus ngerasa dosa, udah ninggalin bapak tadi, gpp saya anter pak, kebetulan ada beberapa orang yang gak jadi berangkat karena hujan gak bisa motoran mau ikut nebeng juga."
"beneran nih pak Indro ?".
"iya pa, Ayo berangkat".
"ok pa, saa siap-siap dulu."
Dan akhirnya saya pun kondangan...
Kisah sederhana empat, Menarik sarapan Pagi dan makan siang.
Ditugaskan didaerah terpencil, cukup kesulitan saat hari libur tiba, setiap tanggal merah, meskilah pergi ke kota untuk berburu makanan, hari-hari biasa ada yang menyiapkan makanan, 3 kali dalam waktu sehari disiapkan oleh perusahaan, namun hari libur dan tanggal merah kita diberikan uang cash untuk berburu makanan sendiri, kebiasaan saya biasanya nginep di hotel dan menghabiskan waktu seharian hanya menikmati waktu libur dan berburu kuliner.
Namun kali ini saya ingin melakukan hal yang berbeda, saya ingin menarik sarapan dan makan siang itu dan mengalami kejadian diluar kebiasaan, saya buat gambaran mental, pagi-pagi sekali saya membuka jendela, saya memposisikan diri di ruang tamu, menunggu siapapun yang akan mengirimkan makanan, saya keliling ke tetangga hanya sekedar menyapa, dan kebetulan tetangga ada jualan makanan hanya sekedar buat ganjal perut yaitu cemilan-cemilan seperti sukro, kacang goreng, kue-kue Nabati, yah makanan untuk anak-anak, tapi tidak dengan sarapan dan makanan berat.
Akhirnya saya kembali ke mess, melakukan aktivitas seperti biasanya, namun tiba-tiba saja kepikiran untuk menikmati sinar mentari pagi, saya pun keluar rumah dan mensyukuri semua kondisi yang saya alami, kehangatan sinar mentari, suasana alam yang asih asri, pohon-pohon, dan tubuh yang masih sehat untuk melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki, ketika kembali ke mess sudah ditunggu ibu-ibu tetangga, ada yang bawakan nasi plus ayam goreng dan bakso kuah lengkap dengan sayurannya, ibu yang satunya membawakan goreng pisang, dan singkong.
Katanya ngetuk-ngetuk pintu dari tadi orangnya nggak ada.
Rezeki tidak akan tertukar, bayangkan ditungguin oleh orang-orang yang ngantri mau memberi makanan.
Setelah menerima semua makanan tersebut, saya kemudian duduk merenung sambil tersenyum penuh kemenangan, "hmm, Abdurahman Bin Auf dikejar-kejar harta, bahkan kurma busuk pun diborong orang".
Semua ada seninya, ada ilmu pastinya..
NEXT saya akan tingkatkan ke LEVEL dikejar-kejar uang...
Jika Anda pelajari semuanya berjalan sama, yang membedakan hanyalah bentuk perwujudan materialnya saja, makanya tidak ada beda kejadian sederhana atau rumit, cara penyelesaiannya sama persis, oleh sebab itu jangan nanggung bercita-cita karena nggak jauh beda mau kecil mau besar, bentuk ikhtiarnya sama saja.
Pengusaha ikan sipetek, di awal jualan nitip dari warung ke warung, nggak laku, kemudian mengubah kemasannya dan nitip ke toko oleh-oleh, masih nggak laku juga, ikhtiar berikutnya kemasan makin diperbagus lagi bahkan sewa profesional, sistem penjualan dirubah dari jual langsung ke konsumen, diubah jadi sistem reseller, dan boom...
omset sipetek pun mencapai ratusan juta rupiah hingga milyaran per bulannya.
Siapa sangka Kemchicks sebaga perusahaan penyedia makanan segar yang menjadi tempat belanja nya orang bule, bermula dari jualan telor ayam door to door...
Mulai dari kebiasaan yang Anda lakukan saat ini, di lingkungan saat ini, dengan orang-orang yang sekarang..
Tidak perlu melakukan aksi heroik yang ekstrem, biasa saja nggak aneh-aneh, bedanya rutinitas yang sama ini dilakukan dengan dibarengi gambaran mental, keyakinan dan rasa syukur yang terus mengarah pada idealisasi yang diinginkan.
Lakukan sama persis sebagaimana yang disampaikan oleh buku
TERAPI KESADARAN | UNTUK kamu yang merasa gagal dan hidupmu gitu-gitu aja.
PESAN SEGERA hanya 75 rb saja.
Whatsapp yah ke nomor 0857 8896 5376
Postingan
0 comments:
Posting Komentar