Tidak ada seorang pun yang tidak memiliki masalah, diantara semua masalah yang saat ini telah menjadi fenomena adalah masalah HUTANG.
Masa pandemic, covid-19, Pembatasan sosial skala besar (lockdown), memukul pertumbuhan ekonomi diberbagai Negara, perusahaan besar banyak yang gulung tikar, beberapa usaha terpaksa ditutup, ada banyak orang yang kehilangan periuk nasinya.
Era industri telah membentuk manusia menjadi tenaga ahli dalam beberapa bidang yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, Era ini membentuk manusia menjadi pekerja. Untuk beberapa skill fisikal telah digantikan dengan robot.
Era informasi adalah era dimana setiap orang berlomba-lomba untuk menarik perhatian orang lain, beberapa yang sudah terbiasa bekerja dan mengikuti system cukup shock menghadapi perubahan yang sangat pesat.
Keterampilan bertahun-tahun di industri membuat nyaman bekerja tanpa persiapan ketika kehilangan pekerjaan.
Berdagang, jual jasa, harus dimulai lagi dari nol, menjadi selebgram atau influencer, artis tik-tok, youtuber memang terlihat sangat menggiurkan, tapi semua itu tidak ada yang instan, perlu proses, konsistensi dan keseriusan dalam menekuninya.
Uang adalah nilai pengganti produktifitas, kebutuhan terus harus dipenuhi, sementara produktifitas tidak lagi bisa mengimbangi, saat di PHK dari perusahaan mulailah timbul kebingungan, kebiasaan mem-barterkan waktunya dengan uang, skillnya dengan uang di perusahaan sebelumnya, ketika menerima kenyataan ternyata skill dan waktunya tidak berharga di tempat lain.
Kehilangan nilai jual telah menutup kran pemasukan.
Uang masuk macet, namun kebutuhan tetap harus dipenuhi, akhirnya pilihan terakhir adalah meminjam.
Secara realistis satu-satunya solusi agar kebutuhan tetap terpenuhi adalah meminjam uang, karena kita memang tidak memiliki uang.
Kenapa kita tidak memiliki uang? itu sebenarnya akar dari permasalahan.
Ketika kita memutuskan meminjam uang untuk memenuhi segala kebutuhan kita, berarti kita telah menukar kebutuhan dengan hutang.
Kebutuhan saja tidak bisa terpenuhi karena tidak ada uang, apalagi Hutang, jelas tidak akan terbayar karena tidak ada uang.
1. Tidak ada uang,
2. Kebutuhan tetap berjalan,
3. Pinjam uang untuk memenuhi kebutuhan.
4. Kondisi tidak ada uang, tidak ada nilai produktifitas yang bisa ditawarkan kepada orang lain.
Ketika ada hutang apalagi hutang ke rentenir, pinjol atau paylater membuat nilainya berlipat-lipat dari nilai sebenarnya.
Idealnya, ada kebutuhan, maka berupayalah untuk menghasilkan produktifitas guna memenuhi kebutuhan tersebut, maka nilainya adalah 1 banding 1.
Kenyataannya, bukan berupaya menghasilkan produktifitas malah meminjam, akibatnya, bukan kebutuhan banding produktifitas, tapi hutang banding produktifitas, maka bukan 1 banding 1 lagi, tergantung berapa persentase bunga hutang yang disepakati bergantung platform si pemberi hutang.
Ketika sudah jadi hutang barulah morat-marit cari pemasukan untuk membayarnya, kenapa tidak morat-marit di awal ketika masih berupa kebutuhan atau keinginan?
Kalau hutang, angsuran, tidak bisa tidak harus dibayar, terutama hutang ke rentenir, kalau tidak maka ada akumulasi bunga yang membuat nilainya semakin sulit ditutup dengan produktifitas kita.
Bukankah ketika masih dalam kebutuhan jika tidak terpenuhi tidak akan terlalu membebani kita.
Anggap saja hari ini kita tidak bisa makan karena tidak ada lauk dan beras.
Ketika kita memilih meminjam, atau beli beras pakai paylater, disini kita sudah mengikatkan diri dengan belitan beban yang terus menghantui selama belum terbayar.
Namun jika pilihan kita menciptakan produktifitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka kalaupun tidak berhasil menghasilkan uang, resiko terburuk hanya kelaparan, dan tidak ada cerita orang ada yang mati karena kelaparan.
Namun banyak cerita orang yang mati bunuh diri karena belitan hutang.
Baik saya paham kang, namun saat ini saya sudah terlanjur terlilit hutang, dan saya tidak memiliki nilai jual atau produktifitas yang bisa saya gunakan untuk membayar hutang-hutang saya, adakah yang mau bantu saya membayarkan hutang-hutang saya ? atau mau memberikan pinjaman ringan tanpa bunga?
Jawabannya: TIDAK AKAN ADA yang membantu.
Beda cerita kalau Anda meminta tolong karena kelaparan, pasti ada yang memberi makan.
Namun uniknya hutang bermasalah bukanlah hutang lauk atau beras, tapi hutang keinginan, bukan hutang kebutuhan.
Hutang HP, hutang barang elektronik, baju, tas, gaya hidup, atau pendidikan dan biaya sekolah anak.
Seringnya itu..
Sebuah Inspirasi dari DESA kecil.
Ada satu desa kecil dimana sebagian penduduknya memiliki profesi sebagai abang becak, diceritakan bahwa ada 60 kepala keluarga yang berprofesi sebagai tukang becak dan terlibat hutang kepada Bank keliling atau KOSIPA (Koperasi Simpan Pinjam) "rentenir berkedok koperasi".
Pinjaman mereka memang tidak besar, Rp. 100 rb, dengan cicilan per hari sebesar Rp. 5 rb, selama 30 hari.
Jadi total yang harus mereka bayar adalah 150 rb. (wow hampir 50 % bunganya).
Namun karena nilai pinjamannya kecil, bunga 50 % tidak terasa.
Setelah beberapa tahun berlangganan koperasi abal-abal, adalah seseorang diantara mereka yang kemudian jatuh sakit, tidak bisa narik becak lagi, namun tagihan terus berjalan, Debt collector datang hampir setiap hari mendatangi rumahnya, kesal dengan debt collector yang tidak mau tahu dengan kondisinya, abang becakpun marah, terpancing emosinya, akhirnya memaksakan bangun dari istirahatnya dengan membawa golok, dan dibacoklah si penagih hutang tepat dipundaknya.
Si penagih hutang pulang dengan berlumuran darah, malam harinya rumah si abang becak di datangi polisi yang memaksanya untuk menikmati jeruji penjara.
59 abang becak lainnya marah dan protes dengan keadaan tersebut, akhirnya mereka sepakat tidak akan membayar hutang mereka ke koperasi tersebut karena telah melaporkan rekannya ke polisi.
Tibalah hari yang disepakati, 59 abang becak berkumpul menunggu kedatangan debt collector, ketika debt collector datang untuk mendatanginya, debt collector tersebut langsung diancam agar tidak datang lagi menagih kesitu jika tidak ingin bernasib seperti temannya, dibacok pakai golok.
Setelah berganti-ganti debt collector, abang-abang becak sepakat untuk tidak membayar, akhirnya pihak koperasi pun menyerah dan tidak mendatangi lagi desa tersebut.
Desa tersebut pun kemudian kena blacklist, sebagai daerah yang tidak layak diberikan pinjaman hutang.
Abang-abang becak tersadar, suatu saat mereka pasti ada kebutuhan mendesak untuk akses pinjaman, karena profesi becak tidak selamanya menghasilkan uang.
Kondisi blacklist jelas tidak akan ada seorang pun yang menyatakan bahwa abang-abang tersebut bankable, layak dapat kredit atau pinjaman. Seorang dari abang becak tersebut mengusulkan, "kita buat semacam urunan dana, anggap saja kita masih punya beban 5000 per harinya".
Akhirnya dibentuklah tim pengurus tiga orang, Satu yang bertanggung jawab atas dana (Ketua), Satunya lagi sebagai kolektor, dan sisanya sebagai pencatat (sekretaris).
Setiap hari terkumpul sebanyak Rp. 259.000,- , setelah satu bulan terkumpulah uang sebanyak Rp. 7.700.000,-, mereka seperti tidak percaya bisa mengumpulkan uang sebanyak itu.
Untuk membantu keluarga istri abang becak yang suaminya dipenjara, mereka sepakat untuk memberikan pinjaman berjualan nasi kuning, yang ternyata modal yang dibutuhkan kurang dari 1 juta rupiah.
Mereka kompak, saling bantu, dan membeli sarapan dari nasabah pertama mereka.
Istri abang becak akhirnya bisa mengembalikan pinjaman ke dana urunan bersama dan dengan keikhlasan memberikan 2.5 % bagi hasil dari total pinjaman.
Terinspirasi oleh bisnis nasi kuning yang ternyata hasilnya lebih besar dari ngebecak, akhirnya mereka sepakat setiap bulan, mereka akan memberikan pinjaman modal bagi siapapun yang mau beralih profesi tidak lagi ngebecak, pinjaman yang diberikan adalah 1 juta - 3 juta rupiah perkepala, yang ternyata jumlah tersebut sangat cukup untuk memulai sebuah bisnis kecil-kecilan, ada yang buka counter pengisian pulsa, jualan bakso, cilok, cendol, dll.
Setiap bulannya mereka bisa membebaskan 1-3 abang becak.
Dana yang di kumpulkan semakin besar, ditambah bagi hasil 2.5% dari usaha dan bisnis yang dimodali yang berjalan lancar.
Dengan profesi yang beragam, maka mereka tidak lagi menyimpan Rp. 5000 per hari, beberapa di antaranya ada yang rutin menyimpan Rp. 50.000 per hari, oleh sebab itu plafond pinjaman pun mereka naikkan hingga ada seorang tukang becak yang mengajukan untuk buka depot Air minum isi ulang.
Akhirnya, kurang dari dua tahun tidak ada lagi dari mereka yang menjadi Tukang becak, semua sudah menjadi pebisnis.
Setelah Lima tahun berjalan dengan sistem bagi hasil 2.5 %, dan Gaji untuk pengelola adalah 10 % dari laba yang didapat koperasi, dana kelolaan mereka mencapai 1 milyar.
Setelah besar, kegiatan mereka mulai tercium oleh pihak-pihak yang memiliki dendam yaitu pemilik kosipa abal-abal, kegiatan mereka kemudian dilaporkan ke pihak berwajib sebagai kegiatan pengumpulan dana dari masyarakat tanpa izin.
Pihak berwajib pun mendatangi para pengurus dana urunan tersebut dan membawanya ke kantor polisi untuk diminta keterangan, Walhasil mereka tidak jadi ditangkap, malah mendapatkan apresiasi dengan di hubungkan ke dinas koperasi terkait untuk dilakukan pembinaan.
Akhirnya kegiatan mereka menjadi koperasi resmi yang mendapatkan banyak penawaran program bantuan dari pemerintah.
Semangat gotong royong dan kebersamaan didasari dengan amanah dan kejujuran serta profesionalime, mampu mengubah nasib banyak orang, sayangnya sering di antara kita mengabaikan nilai berjamaah yang tingkatannya adalah 27 derajat.
Daripada memberikan yang sedikit kepada jamaah, mereka lebih senang memberikan banyak pada investasi yang beresiko.
Kisah ceu Titin dan Kang Daman
Kesulitan ekonomi membuat ceu Titin nekad untuk bekerja menjadi TKW ke Saudi, tujuannya ingin memiliki modal untuk usaha, alih-alih mengumpulkan modal uang gaji habis dipakai bayar cicilan ke rentenir, karena untuk ongkos dan biaya keberangkatan, ceu titin minjem ke rentenir.
Ceu Titin mencoba hidup seprihatin mungkin, tidak membeli barang-barang yang diinginkannya, sehingga mampu menyisihkan uang tambahan dari majikannya di luar gaji, tidak ada pengeluaran yang aneh-aneh karena makanan sudah dijamin majikan.
Setelah terkumpul 10 juta ceu Titin kemudian mengirimkan uang tersebut ke suaminya kang Daman untuk modal jualan.
Setelah 3 tahun bekerja, ceu Titin masih harus terpaksa bekerja dan memperpanjang kontrak karena ternyata uang yang selama ini dikirimkan malah dipakai kang Daman untuk menikah dengan wanita lain.
Karena kang Daman tidak bisa dipercaya ceu Titin tetap memiliki keinginan agar memiliki usaha sendiri sehingga tidak lagi harus bekerja di Saudi, selain mengirimkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah ke orang tuanya, ceu Titin mencoba memodali saudara-saudaranya untuk buka usaha.
Hingga genap 6 tahun bekerja ceu Titin memutuskan untuk pulang ke tanah air, namun harapan untuk memiliki usaha tidak terwujud, karena ternyata saudara-saudaranya pun tidak amanah, akhirnya ceu Titin dengan sisa dana yang dimiliki memulai usaha sendiri jualan nasi kuning, bubur ayam dan lontong sayur hingga sekarang.
Back Test system penghasil uang.
Ada banyak di internet aplikasi-aplikasi penghasil uang yang berujung penipuan, namun tidak jarang ada beberapa di antaranya yang benar-benar memberikan hasil.
Mencoba sendiri aplikasi-aplikasi tersebut satu per satu tentunya membuang banyak waktu, energi dan uang.
Salah satu keunggulan dari aplikasi adalah memiliki sistem yang baik, sehingga kontrolingnya lebih terukur dibandingkan bisnis tradisional.
Sayangnya beberapa aplikasi yang memiliki sistem yang baik tidak memiliki bisnis real atau sumber utama pemasukan yang memberikan profit nyata untuk mempertahankan bisnisnya dan bagi hasil ke anggotanya, ujung-ujungnya adalah money game, pandapatan didapat dari member-member yang masuk, member lama mendapatkan pemasukan dari member-member baru, setelah tidak ada lagi member, atau uang yang didapat dirasa cukup perusahaan pun tutup, aplikasinya error tidak dapat diakses, atau ditutup paksa karena tercium oleh pihak berwenang terindikasi penipuan.
Amanah atau tidak pengumpulan dana dari masyarakat adalah perbuatan yang illegal di mata hukum.
Crowded funding adalah solusi mencari modal dari masyarakat banyak, namun untuk melakukan pengumpulan dana tersebut harus mengantongi izin resmi sebagai asset management atau reksadana.
Crypto currency seakan menjadi pemotong jalan dari legalitas dan birokrasi yang lambat dan sulit, dengan melakukan innitial coin offfering, maka masyarakat atau komunitas kemudian memutuskan membeli, menggunakan atau tidak koin tersebut.
Kemampuan dan pemahaman teknologi blockchain, tim programmerm developer, tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bisa melistingkan satu koin di satu exchange.
Ada beragam cara untuk mendapatkan koin-koin tersebut, mengikuti Airdropnya, membelinya di market setelah listing, melakukan mining, cloud mining, staking, dan ada cara yang bisa dilakukan oleh orang awam dengan modal terbatas yaitu berburu faucet.
10 % resiko dari 100 % resiko.
Kami sempat menjajal aplikasi skema ponzy yaitu Ali mama dan JD Union, pada saat itu satu orang saja sanggup untuk keluar hingga 15 juta rupiah untuk menjajal aplikasi ini.
Saya selalu membatasi diri untuk menjajal aplikasi ini, kalau 15 juta balik dan bertumbuh tidak masalah, kalau hilang bagaimana ?
Daripada kehilangan 100 % lebih baik kehilangan 10 % untuk membeli peluang, daripada kita kehilangan 15 juta mending kongsi-kongsi dengan 10 orang masing-masing menyimpan 1 juta 500 rb.
Hilang 1 juta 500 rb, masih ada 13 juta 500 rb.
Bukannya lebih baik tidak kehilangan uang sama sekali kang ?
No Pain, No Gain.
Tujuan dari Back test adalah menemukan peluang dan menjemput kesempatan, 10 % adalah kunci untuk membuka pintu peluang, kalau benar maka kita dapat menumbuhkan dana yang kita miliki, kalau salah kita hanya kehilangan 10 % saja dari dana.
Banyak yang terlalu berani ambil resiko hingga kehilangan uang bukan lagi jutaan bahkan hingga milyaran per orang nya.
Belajar dari 3 fenomena di atas bisa disimpulkan.
- Berjamaah mempercepat terjadinya proses pencapaian tujuan.
- Dengan berjamaah bisa meminimisasi resiko dibandingkan dengan menggunakan dana pribadi.
- Mengumpulkan dana jamaah beresiko terkena semprit Otoritas Jasa Keuangan.
- Ada banyak orang-orang seperti ceu Titin yang merindukan sistem yang bisa mengelola dan mengembangkan dananya dengan amanah atau memberikan contoh bagaimana memulai bisnis sehingga tinggal copy paste saja.
- Ketika tidak ada solusi untuk permasalahan keuangan mereka, abang-abang becak memutuskan untuk meng-create sendiri solusi untuk mereka.
- Membayar hutang riba menjadi sulit dan seakan tidak mampu terselesaikan karena kita hanya mengandalkan kemampuan sendiri.
- Riba menuntut produktifitas kita berkali-kali lipat.
- Anggaplah waktu produktif kita hanya 8 jam, Riba menuntut kita memiliki waktu produktif 2 hingga 5 kali lipat, 8 jam kali 5 adalah 320 jam, sedangkan waktu yang kita miliki hanya 24 jam, maka kita perlu sistem untuk mengatasi riba.
- 320 jam bagi 100 hasilnya adalah 3.2 jam, ketika kita memiliki 100 orang yang siap membantu kita maka hanya 3.2 jam waktu yang kita perlukan, jika waktu produktif kita 8 jam maka kita masih memiliki sisa waktu 4.8 jam.
- Perusahaan besar tidak ada satu pun yang tidak lepas dari hutang, terutama hutang bank, namun mereka mampu untuk mengembalikan pinjaman tersebut, karena mereka berhasil mengumpulkan produktifitas dari banyak orang dan mengorganisirnya dalam sistem yang mereka bangun.
- Kita semua merindukan satu sistem yang bisa memberikan solusi keuangan selayaknya jargon Pegadaian, " menyelesaikan masalah tanpa masalah".
Yuuk bangun sistem sendiri.
Kami menawarkan solusi untuk mulai mengenalkan kepada Anda apa itu Aset digital, bagaimana memulainya dari awal, dan apa yang harus disiapkan?
Memulai dari yang termudah dan bisa langsung dikerjakan, sebagai contoh : ketika ingin membuat website daripada disibukkan dengan coding dan membayar biaya hosting atau domain, kami menawarkan Anda untuk langsung memulainya dari blog.
Semua gambaran, ide dan gagasan Anda bisa ditumpahkan di BLOG,
Berikut contoh 3 website yang dibangun dari BLOG :
Toko online :
https://programsejutadinar.blogspot.com
Company profile :
https://komunitascyberpunk.blogspot.com
Web ministe atau landing page :
https://websitedarinol.blogspot.com
Contoh landing page yang dibuat dengan CMS lain :
https://www.investorsejati.com
Satu pemikiran dan perhatian akan membawakan kita pemikiran-pemikiran yang lebih memberikan peningkatan.
Dari Blog kita mengenal dan menjalankan langsung apa itu internet, apa itu template apa itu design.
Hingga mengenal adanya CMS (content management system) salah satunya adalah worpress.
Setelah mengenal Wordpress kita mulai mengenal bahasa pendamping untuk sedikit melakukan rekayasa tampilan blog atau website kita, yaitu:
html, css, java script dan PHP.
Setelah mengenal teknologi internet dan website berikutnya adalah mengenal teknologi blockchain dan cryptocurrency.
Perbedaan teknologi internet dan website saat ini menggunakan sistem terpusat ke satu server, milayran website yang kita kunjungi sebenarnya adalah database yang kita akses dari berbagai server, server induk yang menampung semua file, data dan video dari seluruh dunia. Sistem terpusat ini dikenal dengan sentralisasi.
Adapun Blockchain menggunakan sistem desentralisasi, oleh sebab itu perlu dukungan dari banyak node, validator, dan proses keterlibatan banyak node untuk memvalidasi setiap transaksi yang terjadi dalam eko sistem blockchain dikenal dengan mining.
Memasuki dunia crypto ada banyak hal yang bisa kita monetisasi, dan kita akan mempelajari dan praktekkan semua.
Semua tahapan itu bisa teman-teman dapatkan dengan bergabung di komunitas cyberpunk dengan berbagai opsi dan pilihan.
Opsi pertama :
Opsi kedua :
Membayar biaya pelatihan sebesar 50 euro, mendapatkan materi pelatihan dan pendampingan sama seperti opsi pertama, hanya saja tidak ada garansi uang kembali.
Opsi ketiga :
Cicil materi, membeli materi sesuai tema nya.
Membuat website dengan blog biaya akses materi dan konsultasi 75 rb.
Membuat website dengan wordpress biaya akses materi dan konsultasi 300 rb.
Pengenalan coding dan praktek langsung untuk menyempurnakan tampilan website Anda biaya akses materi dan konsultasi 500 rb.
Pengenalan teknologi Blockchain dan cryptocurrency biaya akses materi dan konsultasi 1 juta 500 rb.
Materi tambahan adalah pendukung bisnis Anda : Youtube, Instagram, tiktok, dari mulai bagaimana memaksimalkannya dan SEO. biaya akses materi dan konsultasi 500 rb.
Opsi keempat :
Tidak perlu mengikuti semua materi diatas, cukup menjadi investor program yang kami adakan.
Salah satu dari proyeknya adalah mesin mining sederhana :
Untuk memiliki mesin diatas termasuk dengan pemasangan dan maintenance, modal awal yang diperlukan kurang lebih 50 juta.
Pada saat tulisan ini dibuat hasil yang didapatkan per hari bisa mencapai 150 hingga 200 rb rupiah.
Dalam waktu setahun maka investasi di alat ini sudah kembali (BEP), hasil berikutnya tinggal profitnya dan untuk antisipasi biaya maintenance.
Jika sehari 150 rb, maka sebulan menghasilkan 4 juta 500 rb.
Asumsi yang bergabung ada 100 orang dengan simpanan dana masing-masing 1 juta. Dalam setiap bulannya kita bisa mengembalikan ke 3 orang, masing-masing 1 juta, sisanya 1 juta 500 untuk biaya listrik dan maintenance alat.
Dalam jangka waktu 3 tahun sudah bisa mengembalikan keseluruhan dana kepada 100 orang.
Jangka waktunya bisa dipercepat dengan sistem 50:50, 50% dana untuk beli alat mining dan pengoperasiannya, 50 juta sisanya kita gunakan untuk program Aset digital.
Mendapatkan passive income dari Aset Digital sangatlah memungkinkan, jika tidak mampu atau belum mampu berjuang sendiri maka bergabunglah dengan komunitas yang amanah, jika komunitas itu belum ada, maka kita yang harus membangunnya dan membuatnya menjadi ada.Jika belum ada, kitalah yang harus membuktikan tersebut.
Daripada melamun mending gabung yuuk, biar segera bisa kita buktikan sama-sama, pilihan abang becak untuk membangun komunitas sendiri adalah langkah cerdas dan tercepat untuk segera pindah level.
Dana yang terkumpul bisa juga menjadi excange atau payment gateway paypal yang terpercaya dengan biaya rendah. 100 orang yang melakukan upgrade dari paypal harus menggunakan pihak ketiga untuk mengisi saldo, seperti triv atau saldo pp, kita bisa membangun sendiri, dipakai sendiri dan hasilnya dikembalikan untuk kesejahtraan bersama.
Membangun sendiri ide gagasan diatas memerlukan dana Rp. 100 juta dari kocek sendiri, namun dengan berjamaah kita cukup keluar dana Rp. 1 juta saja (ini adalah opsi keempat), adapun opsi pertama dan ketiga sebenarnya bentuk lain dari pengumpulan dana (crowdid funding) tanpa khawatir terkena semprit OJK, karena yang kita tawarkan adalah pelatihan bukan pengumpulan dana.
Jadi tunggu apalagi ?
Hubungi whatsapp : 0857 8896 5376 untuk bergabung dan informasi lebih lengkap lagi.
0 comments:
Posting Komentar