Prinsip bisnis berikutnya yang harus diketahui oleh pengusaha adalah pemahaman bahwa PROFIT adalah AKIBAT.
DASAR operasional bisnis terdiri dari 4 pilar, apapun model bisnisnya, bergerak di bidang barang atau jasa, tetap tidak bisa lepas dari 4 pilar.
Siapa pun tanpa kecuali, bisa memulai bisnisnya dari SALES dan MARKETING.
Kemampuan untuk memasarkan (Marketing) satu produk atau jasa hingga terjadi SALES dan menghasilkan Uang pertama (PECAH TELOR), adalah TAHAP awal dan FONDASI terkuat pertama, sebab dengan kemampuan SALES dan Marketing teman-teman memiliki kemampuan WAJIB yang harus dimiliki seorang PEBISNIS yaitu menghasilkan UANG.
Setelah mendapatkan UANG, barulah kita memasuki PILAR selanjutnya yaitu KEUANGAN.
Uang yang didapat bisa dipergunakan untuk mengembangkan bisnis, memiliki produk sendiri, atau meningkatkan layanan JASA yang dimiliki. Untuk naik LEVEL kita memerlukan TIM yang akan membantu membesarkan dan menjaga bisnis yang dimiliki. PILAR yang berikutnya adalah SDM.
Tim yang kita bangun atau SDM yang kita miliki kemudian akan kita arahkan ke OPERASIONAL/PRODUKSI.
4 pilar membentuk lingkaran, semakin cepat perputarannya semakin besar dan bertumbuh bisnis yang dimiliki.
Semakin cepat perputaran, semakin cepat mendapatkan uang,semakin cepat dan lancar cashflow kita, semakin mapan perusahaan kita, maka saatnya untuk mendelegasikan, urutan pendelegasian berdasarkan prioritas dan kepercayaan yang paling rendah resikonya.
Dalam melakukan pendelegasian urutannya dibalik, pertama adalah pendelegasian operasional dan produksi, cari tim atau tenaga ahli yang kompeten di bidang produksi dan bisa memanage operasional tanpa perlu keterlibatan kita didalamnya. Scope dari produksi itu sangat luas bukan hanya operator produksi, mulai dari terima barang (gudang), perencanaan produksi sampai barang itu diproses menjadi barang jadi hingga terdistribusi. Semua itu menjadi tugas bagian operasional, mulai produksi awal sampai akhir. Untuk bagian distribusi bisa diputuskan apakah akan masuk ke bagian marketing atau bagian produksi(gudang).
Semua harus dibuatkan kejelasan job desk dan responability atau tugas dan tanggung jawab, jangan sampai overlaps antara bagian marketing dan gudang.
Prinsip sistemasi harus CLEAR, jelas, tidak ada satu pekerjaan yang dipegang oleh dua orang, nanti bisa lempar-lemparan tanggung jawab.
Siapa mengerjakan apa, dan tanggung jawabnya sejauh mana?
Saat orang operasional sudah berpengalaman, maka bisa di alihkan ke Rekruitmen atau SDM, dengan standar pencarian orang operasional yang sudah JADI atau contoh IDEAL.
Pengelolaan SDM ada prosesnya dari mulai rekruitment kemudian training hingga ke jenjang karir, delegasi berikutnya adalah KEUANGAN.
Untuk KEUANGAN kita bukan hanya membutuhkan orang yang CAKAP (memiliki kemampuan) melainkan juga bisa dipercaya, itulah kenapa bahkan di perusahaan besar sekalipun bagian keuangan biasanya masih ada hubungan Family dengan Pemilik perusahaan.
Tidak jadi masalah walau ada hubungan keluarga, yang penting CLEAR, tugas dan tanggung jawabnya.
SISTEM YANG BAIK ADALAH YANG MAMPU MEMBUAT ORANG-ORANG MENJADI BAIK DAN TIDAK TERGANTUNG PADA ORANG BAIK, MESKI PADA SAAT MEMBANGUNNYA MEMERLUKAN ORANG-ORANG YANG BAIK.
Pertama cari orang yang bisa dipercaya kemudian lakukan SETUP untuk membangun sistem keamanan di bagian keuangan, supaya tidak terjadi kebocoran-kebocoran.
Pendelegasian terakhir barulah ke Bagian SALES dan Marketing, alasan PERTAMA adalah karena divisi ini adalah UJUNG TOMBAK dan GARDA terdepan penghasil UANG, selain itu perlu waktu untuk membangun brand, memperkenalkan orang-orang dibagian sales dan marketing ke customer-customer kita.
Sebab ada kalanya customer sudah nyaman dengan satu individu yang dikenal, fase ketergantungan ini perlu dipecah supaya tidak ada ketergantungan ke satu individu melainkan siapapun bisa melakukan sales dan marketing tentunya dengan sistem kontrol yang ketat.
Hingga ke titik konsumen tidak keberatan dilayani oleh siapapun yang terpenting adalah produk atau layanannya tetap milik kita (ikatan emosional antara konsumen dengan brand kita sudah kuat).
Alasan KEDUA adalah DATABASE pelanggan. Seringkali orang yang sudah kita percaya mengkhianati kita karena sudah tau model bisnis kita dan memiliki database pelanggan, akhirnya keluar dan membuat bisnis yang sama dengan bisnis yang kita miliki.
Badan sehat lebih kuat dari yang sakit, demikian pula bisnis, semakin sehat semakin kuat.
Jangan fokus ke hasil, fokuslah ke upayanya, ke prosesnya, ke sebabnya. Hasil hanyalah target tujuan, sebagaimana seorang Nahkoda atau pilot, tujuannya adalah daratan atau bandara, namun fokusnya tetap ke yang terdekat.
Tujuan Brand bukan untuk membeli produk tapi brand itu sudah cukup kuat indikatornya, secara emosional konsumen akan menjadi siapa saat membeli atau memakai produk kita.
Contoh pengikat, supaya terjadi repeat order.
Data tentang orang-orang yang pesan Gofood, makanan yang dipesan, waktu makannya, menunya, orang yang sering pakai Gomart, orang yang sering pakai Go ride atau Go drive, pada akhirnya adalah database behaviour, database keuangan untuk memberikan informasi pada para pebisnis dan investor.
Everyday is a promotion day
Strategi Cross selling dan Upselling.
Contoh-contohnya
Membeli produk senilai 100 rb mendapatkan voucher senilai 50 rb yang harus dibelanjakan dengan batas waktu, malam itu juga, hanya untuk produk-produk yang diberi tanda biru.
People buy this also buy this.
Kasih jumlah yang tidak proper atau nanggung, tidak berkelipatan.
Paket family : Ayam 5 nasi 3
0 comments:
Posting Komentar