Untuk memahami apa itu SERVO MECHANISM, kita akan belajar dari pesawat tempur, ketika pesawat tempur sudah menentukan target,
Kemudian target di lock.
Peluru kendali diluncurkan.
Dan dengan penuh kepastian, target berhasil diledakkan, tepat sasaran.
Bahkan ketika target berupaya menghindar, peluru akan terus mengikutinya, dengan daya kendali otomatis, yang akan melakukan koreksi terus-menerus jika peluru melenceng dari target.
Sistem koreksi mulai bekerja sesaat target sudah ditentukan dan dikunci (lock), jika kemudian melenceng akan ada satu sistem otomatis yang melakukan revisi ulang hingga kembali ke arah semula, revisi ini berlangsung terus-menerus hingga akhirnya tepat mengenai sasaran.
Bagaimana modus operandi yang hebat ini terjadi ?
Dalam dunia teknik ada istilah servo mechanism, yaitu proses loop tertutup untuk mengoreksi proses secara terus menerus agar tetap dapat menuju target yang telah ditetapkan.
Dr.Maxwell dalam bukunya psychocybernetics menyatakan bahwa peran besar self image (kenyataan yang dikomunikasikan oleh diri kita kepada dunia luar / habit seseorang), sangat berperan dalam kesuksesan seseorang.
Gerakan kecenderungan manusia (sikap mental paling dominan), akan terus menerus melakukan koreksi hingga seperti blue print yang menentukan garis takdir, dan terus akan mengawal, memastikan, mengkoreksi hingga sesuatu yang digariskan terjadi, menjadi sebuah manifestasi (fakta yang tidak terbantahkan), dan ini semua melibatkan seluruh kesadaran holistik manusia dalam melakukan upaya koreksinya, baik itu secara sadar (consciousness) maupun tanpa sadar (unconsciousness).
Kita adalah pembuat garis tersebut, maka sebagaimana produk awal, maka kita pastinya bisa merubahnya hingga produk akhirnya sesuai dengan yang kita inginkan.
Hukum tabur tuai senantiasa hadir.
Ketahui dulu apa yang kita inginkan, ketahui ingin panen apa, sebelum memulai menebar benih, jangan sampai menebar benih yang salah.
Proses menentukan benih, memastikan hasil akhirnya adalah panen yang kita inginkan adalah menjadikan habit (kebiasaan) dan believe system (keyakinan dan keimanan)kita (penghasil cetak biru/blue print)harus sesuai dengan output atau hasil yang ingin dicapai, awali satu kejadian dengan cetak biru dan rancangan yang terbaik.
Proses ini dinamakan juga sebagai kebiasaan merujuk pada tujuan akhir (alwas begin with the end of mind).
Pikiran sadar mampu mengendalikan fisik kita, tapi tidak dengan sistem dan fungsi dalam tubuh kita, seperti : detak jantung; aliran darah; pertumbuhan sel; proses pencernaan makanan hingga pembuangan kotoran; semua berjalan otomatis diluar kontrol pikiran sadar, semua serba pasti, bukankah ini fenomena yang luar biasa ?
Bayangkan jika semua fungsi-fungsi tersebut diserahkan pada pikiran sadar, saat kita lelah, saat kita tidur lelap, bagaimana kita mengatur semua fungsi vital tersebut, mengatur detak jantung, apakah saat kita tertidur, haruskah detak jantung ikut berhenti ?
Itulah kenapa ada kesimpulan bahwa pikiran sadar memiliki dominasi 88% terhadap takdir kita dibandingkan pikiran sadar yang hanya memiliki kekuatan 12% saja.
Seseorang dinyatakan sukses ketika berhasil memindahkan tanggung jawab dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar, dengan kekuatan probabilitas berhasil dari 12% menjadi 88%, akan lebih hebat lagi jika kita bisa memanfaatkan keduanya, maka kesuksesan 100% ada dalam genggaman kita.
Apa yang kita alami adalah proses otomatis hasil penentuan sasaran yang telah kita kunci (lock) dibawah sadar. Sebagaimana pada peluru kendali, maka hasilnya pasti tepat sasaran, ini sangat ajaib. Namun keajaiban ini bisa menjadi pisau bermata dua.
Apa yang telah dibuat menjadi cetak biru dibawah sadar kemudian akan membentuk tim khusus yang akan memastikan semuanya berjalan sesuai planning, sesuai rancangan si arsitek dalam cetak birunya. Tim Khusus ini bernama Automatic Guidance System atau Servo Mechanism, sehingga kehidupan sebenarnya hanyalah pengulangan. berdasarkan system kehidupan (servo mechanism) yang melayani kehidupan manusia.
Ketika servo kita berjalan dengan baik, misalnya servo yang kita miliki adalah servo kemakmuran, maka keberuntungan-keberuntungan, proyek-proyek besar, uang berlimpah akan mengejar kita, namun sebaliknya jika servo kita servo kantong kosong, maka sehebat apapun kita berupaya untuk mendapatkan kekayaan akan ada saja jalannya untuk hilang, anak sakit, kena tipu, musibah, dll.
Ingin kehidupan lebih baik?
Sebelum bicara teknis bagaimana caranya, perbaiki dulu cetak biru Anda, periksa servo Anda, karena jika servonya mendukung, Anda hanya perlu tindakan sederhana saja, kesuksesan akan terus mendatangi Anda.
Cara membedakan Servo dengan kebiasaan buruk
Kebiasaan terlambat dengan servo terlambat adalah dua hal yang berbeda.
Jika Anda memiliki kebiasaan terlambat, maka Anda dikategorikan pemalas, cara mengatasinya gampang, sangat gampang, yaitu dengan memangkas waktu.
Jika jam kerja Anda adalah jam 08.00 WIB dan Anda sudah biasa terlambat datang, rutin telat setengah jam yaitu 08.30, periksa kebiasaan Anda, jika biasanya Anda berangkat jam 07.00 WIB maka berangkatlah Jam 06.00 WIB, dijamin Anda tiba di tempat kerja Jam 07.30 WIB lebih awal setengah jam. Masalah pun selesai.
Namun berbeda dengan servo.
Meskipun Anda berangkat jam 04.00 WIB dini hari, servo Anda akan mencegah Anda datang ke kantor tepat waktu, apakah ban mobil bocor, atau ketinggalan dokumen penting, atau ada saja pohon yang harus Anda tabrak. Itulah servo "penderitaannya tiada akhir".
Kebalikannya jika servo Anda servo baik atau servo beruntung, ketika ada janji meeting dengan client jam 08.00 WIB dan Anda terlambat datang setengah jam, miasalnya jam 08.30, tiba-tiba client Anda telpon, "maaf pa, mungkin kami agak sedikit terlambat, Insya Alloh kami usahakan jam 09.00 WIB. Maaf harus menunggu 1 jam lebih, sebagai konsekuensi kami jamin proyek ini pasti jatuh ke pihak bapak".
Yah, itulah servo, seperti satu keajaiban, padahal bukan, servo adalah hukum universal yang bersifat pasti, sesuai program yang Anda pasang dibawah sadar Anda selama ini.
Sesuai hadits Qudsi :
"Aku sesuai prasangka hambaku."
Kemudian muncul protes atas pernyataan diatas, "what's hasil pogram sendiri?", gak mungkin lah orang menginginkan atau menginstall program kesialan pada dirinya sendiri.
Well, saya jelaskan kalau keinginan berbeda dengan hasil pemrograman.
Seperti keinginan berhenti merokok, keinginan itu hanyalah keinginan semu di pikiran sadar Anda, sedangkan bawah sadar Anda, masih merasakan nikmatnya candu rokok sehingga tidak bisa berhenti.
Pemrograman bawah sadar lebih kuat dominasinya daripada keinginan sadar Anda.
Sehingga wajar, banyak orang yang ingin kaya, tetapi hingga tutup usia, nggak kaya-kaya.
Ok deh, Aku ngalah, tapi Aku masih belum terima teori ini sebelum merasakannya sendiri.
Baik silahkan merasakan sendiri, Insya Alloh kami dampingi bagaimana caranya merubah servo.
Tugas Anda adalah :
1. Menentukan sasaran, target dan idealisasi, lakukan visualisasi dan imajinasi, merujuk pada tujuan akhir, temukan fitrohmu, defaultmu, tugasmu yang sesuai dengan penciptaanmu. (ingat tidak ada satupun sidik jari yang sama).
2.Tentukan benihnya, kemudian tanamkan kebawah sadar.
3. Bangun servo, hingga Anda bisa melepaskan perlahan dari sadar menjadi bawah sadar.
Untuk langkah-langkah detail dn bagaimana menjalani proses mengubah servo secara organik, maka silahkan order buku digital dibawah ini:
Hanya Rp. 50.000
Hubungi Whatsapp : 0857 - 8896 - 5376 Untuk pemesanan.
0 comments:
Posting Komentar